Sabtu, 16 Februari 2013

TERAPI LINTAH UNTUK MENGOBATI STROKE

a.      Gambaran Umum Tentang Stroke
Stroke termasuk penyakit Cerebrovascular  (pembuluh darah otak) yang di tandai dengan kematian jaringan otak  (infak cerebral) yang terjadi karena ber kurangnya  aliran darah dan oksigen ke otak. Berkurangang  aliran darah dan oksigen inilah bisa dikarenakan adanya sumbatan ,penyempitan  atau pecahnya pembuluh darah. WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) mendefinisikan bahwa stroke ialah gejala-gejala defisit fungsi susunan syaraf yang di akibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak bukan yang lain. Stroke dibagi menjadi 2 bagian jenis penjelasan selengkapnya sbb:
1)       Stroke Iskemik
Stroke iskemik adalah tersumabatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti. Dan, 80% pasien Stroke adalah Stroke iskemik . Stroke iskemik terbagi menjadi 3 jenis  yaitu :
1. Stroke Trombatik (proses terbentuknya trombus yang membuat penggumpalan)
2. Stroke Embolik (tertutupnya arteri oleh bekuan darah)
3. Stroke  Hipoperfusion  Sisemik (berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh karena adanya ngangguan denyut jantung).
2)  Stroke Hemoragik
Stroke Hemoragik adlah stroke yang disebabakan oleh pecahnya pembuluh darah di otak. Hampir 70% pasien dengan kasus stroke  hemoragik terjadi pada penderita Hipetensi. Srtoke Hemoragik  terbagi menjadi 2 jeni s yaitu :
1. Hemoragik Intracerebral (pendarahan yang terjadi di dalam jaringan otak)
2. Hemoragik Subaraknoid (pendarahan yang terjadi  di dalam ruang subaraknoid, yaitu ruang sempit  antara permukaan otak dan lapisan jarinangan  menutupi otak).
Berdasarkan lokasinya di tubuh, gejala-gejala stroke terbagi menjadi berikut:
1)      Bagian sistem saraf pusat; kelemahan otot (hemiplegia), kaku, dan menurunnya fungsi sensorik.
2)      Batang otak dengan 12 saraf cranial; menurun kemampuan membau, mengecap, mendengar, dan melihat parsial atau keseluruhan, refleks menurun, ekspresi wajah terganggu, pernapasan dan detak jantung terganggu, serta lidah lemah.
3)      Cerebral cortex; aphasia, apraxia, daya ingat menurun, hemineglect, dan kebingungan.
Setelah stroke, sel otak mati dan hematom yang terbentuk diserap kembali secara bertahap. Proses alami ini selesai dalam waktu 3 bulan. Saat itu, 1/3 orang yang selamat menjadi tergantung dan mungkin mengalami komplikasi yang dapat menyebabkan kematian atau cacat. Diperkirakan, ada 500.000 penduduk yang terkena stroke. Dari jumlah tersebut, ternyata:
1)      1/3 bisa pulih kembali.
2)      1/3 mengalami gangguan fungsional ringan sampai sedang, serta
3)      1/3 sisanya mengalami gangguan fungsional berat yang mengharuskan penderita terus-menerus berada di kasur.
Perlu Anda ketahui, hanya 10 – 15% penderita stroke bisa kembali hidup normal seperti sebelumnya, sedangkan lainnya mengalami cacat, sehingga banyak penderita stroke menderita stress akibat kecacatan  yang ditimbulkan setelah diserang stroke.
Tidak berhenti sampai di situ, akibat stroke lainnya, yakni:
1)      80% penurunan parsial/total gerakan lengan dan tungkai,
2)      80 – 90% bermasalah dalam berpikir dan mengingat.
3)      70% menderita depresi, serta
4)      30% mengalami kesulitan bicara, menelan, serta membedakan kanan dan kiri.
Kini, stroke tidak lagi hanya menyerang kelompok lansia, namun cenderung menyerang generasi muda yang masih produktif. Stroke juga tidak lagi menjadi milik warga kota yang berkecukupan, tetapi juga dialami oleh warga pedesaan yang hidup dengan serba keterbatasan.
Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa stroke sebagai penyebab kematian terbesar di dunia setelah serangan jantung. Oleh karena itu, lebih baik mencegah terjadinya stroke daripada mengobatinya. Sebab, meskipun stroke Anda bisa diobati, tetapi Anda bisa mengalami kemungkinan dampak buruk stroke, yakni cacat atau mengalami gangguan-gangguan tertentu.
b.      Terapi Lintah untuk Stroke
Bagi penderita stroke, ada kabar gembira bahwa lintah dapat mengobati stroke. Lintah sawah, binatang pengisap darah, ternyata air liurnya sangat bernmanfaat karena mengandung banyak antikoagulan (antipembekuan darah) sekaligus zat-zat lain, seperti panisilin, antiradang, dan anestesi atau bius.
Hirudoterapi bisa menstabilkan kadar hormon serotonin, serta melancarkan peredaran darah dan oksigen pada jaringan saraf halus di kepala, termasuk menormalkan penyempitan dan pelebaran pembuluh darah di otak. Dengan demikian, hirudoterapi merupakan pengobatan alternatif supermurah, cepat, dan tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar