Jumat, 14 Desember 2012

KEKURANGAN KALORI



KONSEP DASAR 
1.      Pengertian
KKP (Kekurangan Kalori Protein) adalah pada dasarnya terjadi karena defisiensi energi dan defesiensi protein, disertai susunan hidangan yang tidak seimbang.
2.      Etiologi
  1. Kegagalan menyusui, karena ibu meninggal, pembuangan/persaingan anak atau kegagalan menyusi yang sebenarnya
  2. Kelaparan, karena pengobatan, terjadi karena masa puasa yang terlalu lama, pada anak yang menderita diare.
  3. Kegagalan memberikan makanan tambahan, dapat terjadi pada anak yang hanya mendapat ASI yang berkepanjangan.
3.      Patofisiologi
  1. Selalu ada
1)      Kegagalan pertumbuhan, terlihat adanya berat badan rendah kecuali bila oedema muncul
2)      Oedema bengkak tungkai bawah, dan kaki odema, sering juga pada tangan, panggul bawah, kadang muka.
3)      Otot-otot menyusut tetapi lemak di kulit disimpan, anak-anaknya menggunakan otot-ototnya untuk menyediakan protein.
4)      Kesengsaraan sukar diukur dengan gejala awal anak menjadi rewel diikuti dengan perhatian yang berkurang. 
  1. Biasanya ada
1)      Perubahan rambut :     Warnanya lebih muda, coklat kemerahan, mendekati putih, dan sebagainya, kurus panjangan dan halus, mudah lepas bila ditarik.
2)      Warna kulit :               Lebih mudah, seluruh tubuh atau sering pada muka dibandikan warna kulit anak yang sehat.
3)      Tinja yang encer ini mungkin disebabkan gangguan penyerapan makanan, terutama gula.
Anemia yang tidak berat biasanya ada kemungkinan infeksi cacing atau malaria.
4.      Manifestasi Klinis
  1. Anak sangat kurus sekali tinggal tulang dan kulit
  2. Oedema
  3. Busung lapar
  4. Anak sangat lapar dan sering menunjukkan adanya oedema terutama di daerah kaki. 
5.      Penatalaksanaan
  1. Makanan
Susu Skin (SSB) harus diberikan pada pada ibu sekali atau 2 kali seminggu bila keadaan setempat mengizinkan.
Misalnya : Lima sendok teh SSB per Bb perhari.
  1. Infeksi
Bila malaria muncul berikan pengobatan 3 hari dengan Klorokuin per oral (75 mg atau 1/2 tabel sehari) selama 3 hari berturut-turut.

ASUHAN KEPERAWATAN 
A.     Identitas peserta terdiri dari : Nama, Umur, Pendidikan, Pekerjaan, Alamat, Status Agama.
B.      Riwayat Kesehatan
  1. Riwayat Penyakit Sekarang
-          Lemah
-          Anorexia
-          Ansitas nefrotis
-          Oedema
  1. Riwayat Penyakit Lalu
-          Kwashiorkor
  1. Pola Kebiasaan
1.      Pola makan dan minum
Pasien mengalami anorexia
2.      Pola aktivitas
Tidak dapat melakukan karena pasien mengalami kalori protein.
3.      Pola istirahat
Pasien lebih suka menghabiskan waktu di tempat tidur
4.      Pola eliminasi
Pasien mengalami proteinuria (kekurangan kadar protein dalam urin)
5.      Personal Hygiene
Kurang baik
6.      Riwayat psikologi
Pasien mengalami lemah dan takut dengan keadaannya
7.      Riwayat sosial
8.      Menurut kepercayaannya masing-masing 
C.      Pemeriksaan Fisik
1.      KU                  :     lemah
2.      Vital Sigh        :     TD menurun
3.      Nadi                :     cepat
4.      Pernafasan       :     cepat
5.      Suhu                :     -
D.     Pemeriksaan Penunjang
Dilakukan pemeriksaan urin

ANALISA DATA 
No.
Data
Etiologi
Problem

1.



2.


3.

DS :
DO :


DS :
DO :

DS :

DO :

Lemah, anorexia
Intake yang kurang


Sullit bernafas
Nafas cepat

Urin bewarna gelap, ketal dan ada rasa nyeri
Sakit kepala, mual kaki mulai basah

Intake yang tidak adekuat


Udim paru-paru kecepatan

Kekurangan prote-in, disfungsi ginjal
Penuraran kemampuan ginjal

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Pola nafas yang tidak efektif

Intoleransi aktivitas
Kelebihan volume cairan.





1.      Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
a.       Tujuan
Nutrisi tubuh tetap
b.      Intoleransi
-          Pasien berperan aktif dalam peningkatan skala BB
-          Mengkonsumsi diit tinggi kalori, protein dan lain-lain.
-          Pantau BB pasien setiap kali
c.       Rasionalisasi
-          Keikutsertaan pasien secara aktif dalam asupan protein memberikan pasien kontrolnya terhadap hidup.
-          Mengkonsumsi makanan-makanan kecil seperti : kacang-kacangan, sayur-sayuran yang cukup sekali.
2.      Pola napas yang tidak efektif berhubungan dengan kelelahan
  1. Tujuan
Pernafasan kembali normal
  1. Intervensi
-          Ajarkan ke pasien teknik-teknik bernafas
-          Atur posisi pasien
  1. Rasionalisasi
-          Pasien bisa mengontrol pernafasannya pada saat inspirasi dan ekspirasi.
-          Akan membuat pasien nyaman dan relaks
3.      Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kekurangan kalori protein
  1. Tujuan
Kadar protein tetap normal tanpa keluaran dengan peningkatan aktivitas
  1. Intervensi
-          Gunakan diit tinggi protein
-          Pantau kekurangan kalori tubuh yang berlebihan.
  1. Rasionalisasi
-          Untuk mengamati kehilangan protein tubuh yang berlebihan.
          

DAFTAR PUSTAKA

1.      D. D. Jelliffe, Kesehatan Anak di Daerah Tropis, Edisi Keempat, 1994
2.      FJ., Bennet MB, MB., ch, B., DP.H., Profesi Sosial di Kedokteran.
3.      C. Pearlce Evelyn, Anatomi Difisiologi untuk Paramedis, PT. Gramedia, Jakarta, 1984
4.   Depkes, RI., Direktorat Kesehatan, Khusus di Swasta, Dirjen Yanmedis, Buku Pedoman Penggunaan Pengganti ASI, Jakarta, 1988
5.      Staff Pengajar IKA FKUI, Buku Kuliah IKA, Jilid I, II, III, FKU, Jakarta, 1985,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar