Kamis, 13 Desember 2012

HEMOROID



                                                                          BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Asuhan keperawatan pada pasien Hemoroid, disini kita membahas tentang apa itu heroid, dan bagaimana penanggulangannya  Hemoroid dan kondisi yang berhubungan tidak begitu popular pada  pasien atao doctor dan biasanya, tetapi diserahkan kepada anggota yunior tim bedah. Hal ini adalah salah, karena hemoroid umum terjadi dan dapat menyebabkan gangguan yang berarti, dan dnegan penilaian ahli, banyak pasien dapat diterapi dengan perawat jalan.
Heoroid  atau tonjolan adalah bantalan anal yang berpindah. Bantalan tersebut merupakan struktur normal yang kaya suplai arteri langsung ke dalam rongga vena yang dapat berdistensi.
Mereka membantu menutup canalis analis superior dan berperan dalam kontinensia. Konstipasi dan menahan feses mengganggu kerja pendukung dari bantalan tersebut, menyebabkan pergeseran dan kongesti bantalan.  Pada beberapa pasien, hal ini dipermudah oleh sfingteranal yang ketat, yang menyebabkan tekanan intra anal yang tinggi selama defikasi.
Pendarahan dan prolapsi adalah gejala utama hemoroid. Prolapsi seringkali merupakan gejala pertama dan gejal; satu-satunya, dan konsultasi umumnya ditunda sampai timbul perdarahan. Darah merah faring yang menetes. Pada toilet sesudah defikasi menandakan hemorid, sedangkan darah campuran yang lebih gelap bersam gerakan-gerakan dan lendir, secara kuat menandakan tumor. Riwayat saja tidak cukup untuk diagnosis, dan pemeriksaan recstal dan proktoskop adalah penting sebelum memastikan bahwa pendarahan bersasal dari hemoroid sigmaidoikopi. Seringkali dibutuhkan : Pemeriksaan ini akan segera memperlihatkan proktitis ulseratif, yang merupakan penyebab umum lain lain pendarahan rectal.

B.     Tujuan
1.       Tujuan khusus
Tujuan khusus yang hendak dicapai dalam asuhan keperawatan pada pasien hemoroid adalah untuk mengetahui kemampuan mahasiswa akper dapat memahami bagaimana yang dikatakan penyakit hemoroid dan bagaimana penyembuhannya dan juga bagaimana pencegahannya agar tidak terjadi hemoroid.
2.       Tujuan umum
Tujuan umum disini yaitu asuhan keperawatan pada pasien hemoroid dilaksanakan untuk mengetahui bagaimana konsep dasarnya. Pengertian etiologi, tanda dan gejala, komplikasi, dan penatalaksanaan maupun diagnosanya. Jadi dengan adanya ini mahasiswa akper dapat mengetahui apa itu hemoroid dan bagaimana penyembuhannya.

 
                                                                           BAB II
KONSEP DASAR

1.       Pengertian
Hemoroid atau wasir merupakan vena varikosa pada anus . hemoroid biasanya dibagi dalam dua jenis yaitu :
a.       Hemoroid internal yaitu : merupakan varises vena hemoroidalis superior dan media. Hemoroid internal timbul dalam sfingter.
b.       Hemoroid eksternal merupakan varises vena hemoroidalis imferior. Ahemoroid ekstrenal timbul disebelah luar otot sfingter ani.

2.       Etiologi
Hemoroid timbul akibat kongesti  vena yang disebabkan gangguan aliran balik dari vena hemoroidalis. Beberapa etiologi yaitu :
a.       Konstifasi (diare)
b.       Sering mengejan
c.       Kongesdti pelvis ppada kehamilan
d.      Pembesaran prostant
e.       Fibroma uteri
f.        Tumor rectum
g.       Penyakit hati kronik yang disertai hemoroid , karena vena hemoroidalis dan superior menganiurkan darah kedalam sistem darah.
  
3.       Tanda-tanda gejala
Gejala-gejala hemoroid yang utama adalah pendarahan dan prolaps. Prolaps seringkali merupakan gejala utama dan gejala satu-satunya dan konsultasi umumnya ditunda sampai pendarahan.
Darah merah  terang yang monetes pada toilet  sesudah defikasi menandakan hemoroid, sedangkan darah campuran yang lebih gelap bersama lendir dan gerakan, secara kuat menandakan tumor.

4.       Klasifikasi Hemoroid
ÿ  Hemoroid eksternal diklasifikasikan sebagai akut dan kronik
a.       Bentuk akut
·        Berupa pembengkakan bulat kebiruan p-ada pinggir anus
·        Merupakan hematoma (hemoroid trombosis eksternal akut).
·        Sering sangat nyeri dan gatal karena ujung-ujung saraf pada kulit merupakan reseptor nyeri.
·        Kadang-kadang membuang tropmbus dengan anestesi local
·        Dapat di obati dengan “kompres duduk” panas dan analgesik.
b.     Bentuk kronik (skin tag)
·         Berupa satu atau lebih lipatan kulit anus
·         Yang terdiri dari jaringan penyambung dan sedikit pembuluh darah
ÿ  Hemoroid interna di klasifikasikan sebagai derajat I, II, III.
a.  Hemoroid interna derajat I (dini)
·        Tidak menonjol melalui anus
·        Hanya dapat ditemukan dengan proktoskopi
·        Lesi biasanya terletak pada posterior kanan dan kiri dan anterior kana
·        Mengikuti penyebaran cabang-cabang vena hemoroidalis superior
·        Tampak sebagai pembengkakan globulasr kemerahan.
b.      Hemoroid derajat II
·      Dapat mengalami prolapsus anus setelah defekasi
·      Hemoroid ini dapat mengecil secara spontan
·      Dapat di reduksi (di kembalikan ke dalam) secara manula
c.      Derajat III
·         Mengalami prolasus secara permanen
Gejala yang paling sering :
-            Perdarahan tanpa nyeri karena tidak ada serabut-serabut nyeri pada daerah ini
-            Kebanyakan kasus hemoroid adalah hemoroid campuran interna dan eksterna.
Klasifikasi hemoroid umumnya :
·         Tingkat pertama                      hanya pendarahan
·         Tingkat Kedua                        Prolaps, masuk secara spontan
·         Tingkat Ketiga                        Prolaps, harus di dorong kembali
·         Tingkat keempat                     Prolaps, menetap
Masalah-masalah yang berhubungan :
1.     Trombosis prolaps hemoroid akut
2.     Hematom perional

3.     Tonjolan kulit anal
·      Lipatan hipertrofi yang berlebihan pada kkulit perianal, dapat terjadi sesudah hemoroid

  1.  Komplikasi
a.          Komplikasi yang sering terjadi pada hemorid adalah pendarahan, trombosis dan stanggulasi
b.          Hemoroid yang mengalami strangulasi adalah, hemoroid yang mengalami prolapsus dimana suplay darah dihalangi oleh sfingter ani
  1.  Penatalaksanaan
a.      Medis
·       Pembedahan
·       Antibiotik dan IVFD
·       Analgetik
·       Penggunaan supositoria dan salep
Misalnya : pada pasien  yang mengalami :
1.     Pendarahan
·        Diagnosis yang akurat
·        Diet  beresidu tinggi
·        Pengikatan atau terapi koagulasi dengan sinar infra merah
2.    Prolaps
-           Dengan spingter yang kuat
·        Dilatasi dan ligasi pita karet dibawah anestesi : umum pada kasus sehari
-         Dengan spingeter yang normal
·      Ligasi pita karet pada psien rawat jalan
3.    Prolaps permanen
-           hemoroid dektomi
b.      Keperawatan
·       Mempersiapkan pembedahan
·       Memonitor pemberian IVED
·       Enema
·       Kalaborasi obat-obatan
·       Berikan analgesia yang adekuat
·       Berikan laktasip massa, misalnya : normacol
·       Pasien harus sering berebdam
·       Pasien harus  tinggal di rumah sakit sekurangnya sampai defeksi pertama
·       Lakukan pemeriksaan nektal sesudah sekitar satu minggu dan tiga minggu pasca operasi  untuk  memeriksa adanya stenosis dan impaksi fekal.

                                                                           BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN 
1.      Pengkajian
·      Nyeri
·      Perdarahan
·      Iritasi
·      Bab berdarah
·      Demam
·      Keadaan umum lamah, latah, cemas
·      Kekurangan berat badan
·      Kulit kering
·      Trombosis akut
·      Ketegangan pada tepi anal
·      Hematom perianal
·      Tonjolan kulit

2.      Diagnosis keperawatan
1.     Nyeri pada nyeri hilang (belakang) punggung dan pinggang)
·        Kaji nyeri klien type durasi, perubahan dan lokasi nyeri
·        Bantu klien untuk mengurangi nyeri : hindari mengejan
·        Beri analgenik sesuai order
2.     Cemas berhubungan dengan takut terhadap tindakan operasi
·        Kaji tingkat  kecemasan klien dan Keluarga
·        Berikan support emosional untuk klien dan keluarga
·        Jelaskan tentang prosedur operasi
·        Siapkan klien untuk tindakan pembedahan
3.     Risti Komplikasi
4.     Dan lain-lain


DAFTAR PUSTAKA

1.       Dj.  Jones FRCS dan MH Irving, petunjuk penting Penyakit Kolorektal, (ABC Of Colorectal DISEASES) Penerbit Buku Kedokteran (EGC).
2.       Price, Syulvia Anderson
Patofisiologi : Konsep Klinis  Proses-Proses Penyakit/Silvia Anderson Price, Lorraine Mccarty Wilson ED. 4. Jakarta : EGC, 1994.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar