Manfaat Keanekaragaman
Hayati
1. Manfaat konsumtif,
yaitu produk keanekaragaman hayati yang lasung dapat dikonsumsi tanpa melalui
pengolahan terlebih dahulu. Misalnya : kayu bakar, makanan, ternak dan daging
buruan.
2.
Manfaat
Produktif, yaitu nilai produk keanekaragaman hayati yang
diekploitasi secara komersial. Banyak
industri yang memerlukan bagan baku dari hewan dan tumbuhan, seperti : industri
tekstil dan perabot memerlukan bahan baku berupa kayu. Industri obat-obatan dan
kosmetik memerlukan bahan baku berupa hewan dan tumbuhan
3.
Manfaat Ekologis, yaitu nilai - nilai yang langsung diperoleh dari fungsi
keanekaragaman hatati. Keanekaragaman hayati sangat berpengaruh terhadap
stabilitas ekosistem. Misalnya : dalam ekosistem sawah kesatu terdapat padi,
tikus, ular dan elang. Sedangkan ekosistem sawah kedua terdapat padi, tikus dan
elang. Jika dilihat dari jumlah organisme yang ada ekosistem sawah kesatu lebih
stabil dibandingkan dengan ekosistem sawah kedua
Hewan-Hewan Khas yang
Ada Di Indonesia
1.
Komodo,
Reptilia terdapat di pulau komodo
2. Anoa,
Mamalia khas Sulawesi
3. Cenderawasih,
Burung yang terdapat di Papua
4. Badak
jawa dan Badak Sumatra
5. Orangutan
Tumbuhan-Tumbuhan Khas
yang Ada Di Indonesia
1. Durian
2. Salak
3. Bunga
bangkai
4. Kluwak
5. Bendo
6. Mundu
7. Sawo
kecik dan Kluwih
Flora Malesiana
Meliputi
tumbuhan - tumbuhan yang terdapat di wilayah Indonesia, Malaysia, Thailand,
Filipina, Papua Nugini dan Kepulauan Solomon, yaitu : Rafflesia arnoldii, Meranti (Shorea
sp.), Salak (Salacca sp.), Matoa
(Pometia pinnata)
Indonesia terletak diantara
dua daerah biografi besar yaitu Oriental dan Australia. Daerah Oriental
meliputi: Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, Australia meliputi: Sulawesi,
Maluku, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Irian. Diantara Oriental dan Australia dibatasi dengan garis Wallace, yaitu dari selat makasar
kearah selatan sampai selat lombok. Hewan-hewan yang ada di Sulawesi tidak
sepenuhnya seperti hewan daerah Australia, tetapi mirip pula dengan hewan-hewan
daerah Oriental. Oleh karena itu Sulawesi dijadikan wilayah peralihan antara
Oriental dan Australia.
a. Jenis
- Jenis Hewan Wilayah Oriental
b. Jenis
- Jenis Hewan Wilayah Australia
c. Jenis
- Jenis Hewan Wilayah Peralihan
Pengaruh
Kegiatan Manusia terhadap Keanekaragaman Hayati
A.
Kegiatan
manusia yang mengakibatkan berkurangnya keanekaragaman hayati antara lain:
·
Ladang
berpindah
·
Intensifikasi
pertanian (pemupukan, penggunaan insektisida dan pestisida, penggunan bibit
unggul dan mekanisasi pertanian)
·
Penemuan
bibit tanaman dan hewan baru yang unggul mengakibatkan terdesaknya bibit lokal
(erosi plasma nutfah)
·
Pemburuan
liar dan penangkapan ikan dengan cara tidak tepat dan tanpa kenal batas dapat
memusnahkan jenis-jenis hewan dan ikan
·
Penebangan
liar dan pembukaan hutan
·
Industrialisasi,
selain mengurangi areal hutan juga menyebabkan polusi yang berakibat
berkurangnya jenis hewan dan tumbuhan
B.
Kegiatan
manusia yang dapat melestarikan keanekaragaman hayati antara lain :
·
Penghijauan
dan reboisasi, selain menambah jenis tumbuhan baru, juga memulihkan kawasan
hutan yang mengalami kerusakan
·
Pengendalian
hama secara biologi, merupakan usaha pemberantasan hama tanpa merusak ekosistem
sehingga tidak menyebabkan hilangnya jenis hewan dan tumbuhan karena penggunaan
insektisida. Selain itu serangan hama dapat dicegah karena predator alami tetap
ada di dalam ekosistem
·
Penebangan
hutan dengan perencanaan yang baik dan dilakukan peremajaan (tebang pilih dan
tanam kembali)
·
Usaha
pemuliaan hewan dan tanaman yang menghasilkan varietas hewan dan tumbuhan
unggul, menambah kekayaan sumber plasma nutfah dengan tetap melestarikan jenis
hewan dan tumbuhan lokal
·
Usaha
- usaha pelestarian alam dilakukan didalam habitat asli (in situ) dan diluar habitat asli (ex situ)
Tujuan
dan Manfaat Klasifikasi
Tujuan
Klasifikasi adalah:
·
Mendeskripsikan
ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan tiap-tiap jenis agar mudah dikenal
·
Mengelompokkan
makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-cirinya
·
Mempelajari
evolusi makhluk hidup atas dasar kekerabatanya Manfaat Klasifikasi adalah:
·
Untuk
penelitian lebih lanjut sehinga makhluk hidup yang telah dikenal melalui
klasifikasi dapat lebih dimanfaatkan
·
Untuk
memudahkan kita mempelajari organisme yang beraneka ragam dan untuk dipelajari
agar dapat melestarikan keanekaragaman hayati dimasa depan
·
Untuk
mengetajui hubungan kekerabatan antara organisme yang satu dengan organisme
yang lain
Tata
Nama Binomial Nomenklatur
Sebelumnya semua naskah ilmu pengetahuan ditulis dalam
bahasa latin dan memakai nama yang panjang. Contoh : nama tumbuhan Sambucus
dengan batang berkayu yang bercabang dan dan memiliki bunga berbentuk payung (Cambucus caule arboreo floribus umbellatis)
setelah Carolus Linnaeus memperkenalkan
sistem penulisan baru, penulisan Polinomial diubah menjadi Binomial.
Ketentuan untuk penamaan tersebut
adalah :
·
Nama
spesies terdiri dari dua kata dalam bahasa latin atau dilatinkan. Nama yang
dilatinkan misalnya Bambusa spinosa (bambu
berduri)
·
Kata
pertama menunjukkan nama Genus. Huruf pertama menggunakan huruf kapital
·
Kata
kedua merupakan nama spesifik atau penunjuk jenis. Huruf awalnya ditulis dengan
huruf kecil.
·
Nama
spesies dicetak miring atau digaris bawahi atau dicetak dengan huruf yang
berbeda dengan teks yang lain.
Urutan Tingkatan Takson dalam Klasifikasi
·
Kingdom
Kingdom merupakan tingkatan takson tertingi yang membagi
mekhluk hidup menjadi 6 kelompok besar, yaitu:
1.
Archaebacteria
2.
Eubacteria
3.
Protista
4.
Fungi
5.
Plantae
6.
Animalia
·
Filum (Phyllum) atau Divisi (Divisio)
Filum atau Divisi merupakan tingkatan takson yang
menghimpun beberapa kelas yang memiliki persamaan ciri. Filum dan Divisi
digunakan untuk menunjukkan suatu kelompok makhluk hidup yang sebagian besar
cirinya sama. Misalnya: Udang, Kepiting dimasukkan kedalam satu filum karena
sama-sama memiliki kaki yang beruas-ruas (segmen)
·
Kelas (class)
Kelas merupakan kumpulan dari beberapa ordo yang memiliki
persamaan ciri. Misalnya: Ordo Rodentia (tikus), Ordo Chiroptera (Kelelawar),
Ordo Primata (kera) memiliki ciri yang sama yaitu adanya kelenjar susu dan
menyusui anaknya, sehingga dimasukkan kedalam kelas mamalia
·
Ordo (Bangsa)
Ordo merupakan kumpulan dari beberapa famili yang
memiliki ciri yang sama. Misalnya: Famili Canidae (Anjing), Famili Felidae
(Kucing) dan Famili Ursidae (Beruang) membentuk ordo Carnivora (pemakan daging)
·
Famili (Suku)
Famili merupakan tingkatan takson yang angotanya terdiri
dari beberapa Genus. Misalnya: Genus Canis (Anjing), Genus Cuon (Anjing Ajak)
dimasukkan dalam satu famili yaitu: Canidae (keluarga Anjing)
·
Genus (Marga)
Genus merupakan kumpulan dari beberapa spesies yang
memiliki ciri yang sama. Misalnya Anjing dan Serigala berbeda jenis. Tetapi mereka masih satu Genus yaitu Genus Canis.
Canis berasal dari kata Caninus yaitu gigi taring.
·
Species (Spesies)
Spesies merupakan takson yang menjadi satuan atau unit
dasar dari klasifikasi. Spesies menunjukkan nama individunya. Misalnya Kentang
(Solanum tuberosum), Singkong (Manihot utilisima), Jeruk (Citrus maxima), dll
Penamaan Tingkatan Takson
·
Filum (Phyllum) atau Divisi (Divisio)
Nama Divisi pada tumbuhan biasanya diakhiri dengan –phyta sedangkan untuk nama filum pada
hewan tidak ada aturan tertentu
·
Kelas (class)
Nama Kelas pada Tumbuhan biasanya diakhiri dengan – opsida sedangkan untuk nama kelas hewan
tidak ada aturan tertentu
·
Ordo (Bangsa)
Nama Ordo pada Tumbuhan biasanya diakhiri dengan – ales sedangkan untuk nama kelas hewan
tidak ada aturan tertentu
·
Famili (Suku)
Nama Famili diambil dari
nama Genus organisme yang bersangkutan ditambah akhiran aceae pada tumbuhan dan idae pada
hewan uon (Anjing Ajak) dimasukkan dalam satu famili yaitu: Canidae (keluarga
Anjing)
·
Genus (Marga)
Nama Genus terdiri dari satu katayang dapat diambil dari
kata apa saja, dapat dari nama hewan, nama tumbuhan, kandungan zat dsb.
·
Species (Spesies)
Ketentuan yang harus dipenuhi dalam menulis nama spesies
dengan sistem tata nama Binomial Nomenklatur adalah :
1.
Nama spesies terdiri dari dua kata dalam
bahasa latin atau dilatinkan. Nama yang dilatinkan misalnya Bambusa spinosa (bambu berduri)
2.
Kata
pertama menunjukkan nama Genus. Huruf pertama menggunakan huruf kapital
3.
Kata
kedua merupakan nama spesifik atau penunjuk jenis. Huruf awalnya ditulis dengan
huruf kecil.
4.
Nama spesies dicetak miring atau digaris
bawahi atau dicetak dengan huruf yang berbeda dengan teks yang lain.
Identifikasi
Makhluk Hidup
Identifikasi makhluk
hidup adalah suatu usaha untuk menemukan
identitas suatu makhluk hidup. Identifikasi dapat dilakukan dengan berbagai
cara :
·
Membandingkan
hewan dan tumbuhan yang ingin diketahui dengan gambar didalam buku
·
Membandingkan
hewan dan tumbuhan yang ingin diketahui dengan material herbarium yang sudah
diketahui identitasnya
·
Pergi
kelapangan dengan seorang ahli yang benar-benar mengetahui tentang jenis hewan
dan tumbuhan
·
Melakukan
identifikasi dengan buku kunci (kunci dikotomis atau kunci determinasi)
Identifikasi pada hewan dapat dilihat melalui bagian-bagian tubuh yang
menunjukkan adanya sifat khusus keanekaragaman morfologi antara lain:
·
Susunan
kulit dan modifikasinya
·
Susunan
alat gerak
·
Susunan
bagian tubuh (kepala, badan, ekor) dan modifikasi hubungannya
·
Susunan
endoskeleton
·
Susunan
gigi
·
Lubang
hidung
·
Susunan
alat pendengaran bagian luar
·
Susunan
mata
Identifikasi pada tumbuhan dapat dilihat melalui
bagian-bagian tubuh yang menunjukkan adanya sifat khusus keanekaragaman
morfologi antara lain:
·
Daun, antara lain: bentuk daun, tulang
daun, tepi daun, pangkal daun, ujung daun, permukaan daun
·
Bunga,
antara lain: mahkota, kelopak, susunan alat kelamin bunga (benang sari dan
putik)
·
Buah,
ranting, kulit batang, sifat akar
Contoh
Kunci Detetminasi Sederhana (Tumbuhan)
a. Contoh kunci
determinasi bertakik:
1. Daun berseling
2.Buah berbiji tunggal
3. Bunga biseksual............................................................................. .Allmania
1. Daun berseling
2.Buah berbiji tunggal
3. Bunga biseksual............................................................................. .Allmania
3. Bunga uniseksual........................................................................... Amaranthus
2.Buah berbiji banyak........................................................................ Celosia
1. Daun berhadapan
4. Kepala putik satu .......................................................................... Althernanthera
4. Kepala putik bercabang dua ........................................................ Gomphrena
b. Contoh kunci
determinasi paralel:
1.a. Daun berhadapan ....................................................................... 2
1.b. Daun berseling ........................................................................... 3
2.a. Kepala putik satu ....................................................................... Althernanthera
2.b. Kepala putik bercabang dua ...................................................... Gomphrena
3.a. Buah berbiji banyak ................................................................... Celosia
3.b. Buah berbiji tunggal ................................................................... 4
4.a. Bunga biseksual ......................................................................... Allmania
4.b. Bunga uniseksual ....................................................................... Amaranthus
Tugas:
a)
buat
kunci determinasi (bentuk takik maupun paralel) dari spesimen yang disediakan.
Perhatikan petunjuk pembuatannya sebagai berikut:
Pilihlah ciri-ciri khas yang dapat merupakan ciri kontras dari spesimen yang akan dibandingkan, yang mudah dilihat secara makroskopis dan bersifat tetap.
Perhatikan petunjuk pembuatannya sebagai berikut:
Pilihlah ciri-ciri khas yang dapat merupakan ciri kontras dari spesimen yang akan dibandingkan, yang mudah dilihat secara makroskopis dan bersifat tetap.
b)
Siapkan
Tabel Pembanding (lihat contoh)
c)
Pada
setiap pasang pernyataan, pakailah istilah yang paralel dan bersifat
komparatif. Hindarkan pemakaian kalimat yang bersifat negatif.
d)
Hindarkan
pengukuran yang tumpang tindih (overlapping).
Contoh Tabel Pembanding
No.
|
Spesimen 1
|
Spesimen 2
|
Spesimen 3
|
Spesimen 4
|
1. Habitus
|
liana
|
semak
|
herba
|
semak
|
2.Susunan daun
|
berhadapan
|
berseling
|
roset
|
berhadapan
|
3. Jumlah daun kelopak
|
7-10
|
5
|
5
|
3
|
5.
Jumlah Benangsari
|
7
|
4
|
10
|
5
|
5. Tipe Buah
|
kotak
|
buni
|
kotak
|
kotak
|
Berdasarkan
Tabel Pembanding dapat dibuat kunci bertakik dan kunci paralel sebagai berikut.
a. Kunci bertakik
1. Herba
2. Daun roset, benangsari 10.............................................................. spesimen 3
1. Herba
2. Daun roset, benangsari 10.............................................................. spesimen 3
2.
Daun berhadapan, benangsari 5 ................................................... spesimen
4
1.
Liana atau semak
3.
Daun berhadapan, benangsari 7 .................................................... spesimen
1
3.
Daun berseling, benangsari 5......................................................... spesimen
2
b. Kunci
parallel
1.a.
Herba .......................................................................................... .2
1.b.
Herba atau liana ......................................................................... 3
2.a.
Daun roset, benangsari 10 .......................................................... spesimen
3
2.b.
Daun berhadapan, benangsari 5 ................................................. spesimen
4
3.a.
Daun berhadapan, benangsari 7.................................................. spesimen
1
3.b.
Daun berseling, benangsari 5 ..................................................... spesimen
2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar